Metode Kombinasi


METODE KOMBINASI

  1. A.    Landasan Filsafat

Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode ekuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kombinasi (Met Kom), maka harus dipahami dahulu karakteristik kedua metode tersebut.

Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu. Peneliti kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil secara random, sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan demikian data yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.

Metode kualitatif berlandasan pada filsafat pospositivisme atau enterpretive. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur, hubungan gejala bersifat reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai.

Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat diamati. Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi). Hasil penelitian kualitatif tidak akan bebas nilai, karena peneliti berinteraksi dengan sumber data.

Berdasarkan uraian dia atas, dapat sikemukakan disini bahwa, landasan filsafat kedua metode penelitian tersebut sangat berbeda bahkan bertentanga, sehingga secara teoritis kedua metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan bersama-sama.

Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan.

Penggabungan antara filsafat metode kuantitatif (positivistik) dan metode kualitatif (pospositivistik/enterpretif) oleh Johnson dan Cristensen (2007) disebut filsafat pragmatik. Dalam hal ini dinyatakan, mulai tahun 1990an, beberapa peneliti menolak tesis yang menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak dapat digabungkan, dan mulai mengembangkan pemikiran prgmatis, bahwa penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dikombinasikan dalam satu kegiatan penelitian.

Metode kombinasi tidak harus di tengah-tengahnya, tetapi bisa lebih berat ke kuantitatif atau ke kualitatif. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut.

 

  1. B.     Pengertian Metode Kombinasi

Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang metode penelitian kombinasi (mixed recearch) sebagai berikut. Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.

Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian kuantitatif dan kualitatifuntuk digunakan secara bersama-samadalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan, karena relibilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya.

  1. C.    Varian Metode Kombinasi

Dengan digabungkan metode kuantitatif dan kualitatif untuk penelitian, maka muncul variasi dalam metode kombinasi. Johnson dan Cristensen (2007) mengemukan bahwa, variasi metode kombinasi merupakan interaksi antara dua aspek, yaitu Time Order Decision (waktu mengkombinasikan) dan Paradigm Emphasis Decision (dominasi bobot kombinasi metode).  Pada Time Order Decision meliputi dua aspek yaitu Concurrent (kombinasi dicampur) dan Sequental (kombinasi berurutan), sedangkan pada aspek  Paradigm Emphasis Decision meliputi aspek Dominant Status (bobot tidak sama) dan Equal Status (bobot sama). Hal ini ditunjukkan pada gambar 19.2.

 

 

 

 

 

I

QUAL + QUAL

II

QUAL       QUAN

IV

QUAL + quan

QUAN + qual

III

QUAL       qual

Qual        QUAN

QUAN      qual

Quan       QUAL

 

  1. D.    Karakteristik Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

 

Berdasarkan tabel19.1 terlihat bahwa, karakteristik metode kombinasi secara umum adalah merupakan gabungan karakteristik metode kuantitatif dan metode kualitatif.

 

Karakteristik dalam hal Metode kuantitatif Metode kombinasi Metode kualitatif
Dasar teori Konfirmasi. Peneliti menguji teori dari hasil data yang diperoleh dari penelitian di lapangan

 

Konfirmasi dan eksplorasi Eksplorasi.  Peneliti menghasilkan hipotesis dan teori baru didasarkan dari data yang dikumpulkan selama penelitian di lapangan
Hal yang paling umum dari tujuan penelitian Untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Beberapa tujuan Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori baru, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.
Fokus memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja. Beberapa fokus menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan
Desain desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Beberapa desain desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan
Sifat pengamatan dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah sehingga metode ini dianggap metode ilmiah.

 

Mempelajari perilaku  lebih dari satu konteks. metode kualitatif yang tidak dihubungkan dengan ilmu-ilmu alamiah, tidak ilmiah.
Teknik pengumpulan data Melalui kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.

 

Beberapa teknik Melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, catatan lapangan, dan pertanyaan terbuka Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian
Sampel Jumlah sampel besar Kombinasi kualitatif dan kuantitatif Jumlah sampel kecil
Sifat data bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Campuran angka-angka dan data yang bersifat deskriptif data bersifat deskriptif dan bukan angka
Analisis data dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik Kombinasi kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru

 

  1. Model Metode Penelitian Kombinasi

Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent (campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).

  1. 1.      Model Sequential

Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lain.

Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory.

  1. a.      Sequential Explanatory Design

Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.

  1. b.      Sequential Exploratory Design

Metode ini sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik, dimana pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama (hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif). Kelemahan dari metode ini adalah bahwa penelitian memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar.

Burke Johnson; Larry Christensen (2008) memberikan ilustrasi perbedaan antara desain sequential explanatory dan desain sequential exploratory seperti ditunjukan pada gambar 19.4 berikut. Berdasarkan gambar tersebut terlihat hubungan antara desain sequential explanatory dengan desain sequential exploratory dalam bentuk “roda penelitian” (research wheel).

                                                                                                                                                                                                            Confirmatory

Theory

Patterns,                                                          Hypotheses,

Description                                                      Prediction

 

 

Observations

Data

Exploratory

Gambar 19.4 Roda Penelitian

  1. c.       Sequential Transformative Strategy

Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif. Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal penelitian untuk memandu dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah.

 

  1. 2.      Model Concurrent

Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian.

Kalau dalam tipe sequential, penggabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga model yaitu: Concurrent Triangulation strategy; concurrent embedded strategy, dan concurrent rent transformative strategy.

  1. a.      Concurrent Triangulation strategy

Model atau strategi ini merupakan model yang paling familier diantara enam model dalam metode kuantitatif/kombinasi/mixed methods. Dalam model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama – sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian dapat ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan dibedakan.

  1. b.      Concurrent Embedded Strategy

Metode penelitian kombinasi model embedded, merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara simultan/bersama – sama (atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya berbeda. Pada model ini ada metode yang primer dan metode sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.

  1. c.       Concurrent Transformatif Strategy

Metode concurrent transformative merupakan gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode bisa sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging, connecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan mencampur dengan bobot tidak sama).

 

METODE MODEL SEQUENTIAL EXPLANATORY

  1. A.    Pengertian

Metode penelitian model atau desain sequential explanatory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur dan dapat bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif, sedangkan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas, memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.

  1. B.     Langkah-langkah Penelitian Desain sequential explanatory

Langkah-langkah penelitian kombinasi model sequential explanatory (urutan pembuktian) ditunjukkan pada diagram berikut.

 

Metode kuantitatif, menguji hipotesis

 

 

Metode kualitatif, untuk membuktikan,

memperdalam dan memperluas data kualitatif

 

 

 

Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential explanatory, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kadua menggunakan metode kualitatif. Dengan demikian, penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian kuantitatif dan rumusan masalah penelitian kualitatif, atau rumusan masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi.

 

  1. 1.      Metode Kuantitatif

Berdasarkan gambar sebelumnya, terlihat bahwa langkah-langkah dalam metode kuantitatif adalah: menentukan masalah/potensi dan membuat rumusan masalah, melakukan kajian teori dan merumuskan hipotesis, mengumumpulkan dan analisis data untuk menguji hipotesis, dan selanjutnya dapat dibuat kesimpuan berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

a.Masalah dan potensi

Penelitian kuantitatif berangkat dari masaah dan atau potensi yang sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi (das sein dan das solen). Misalnya, penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.

Suatu penelitian juga bisa diangkat dari potensi. Penelitian yang berangkat dari potensi cenderung lebih baik daripada penelitian yang berangkat dari masalah. Jika penelitian yang berangkat dari masalah, maka hasil penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah, sedangkan jika penelitian berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu pengembangan, atau peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan dapat meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh,  potensi sumber daya pertanian di Indonesia yang dapat dijadikan sumber energi alternatif.

Setiap masalah harus ada yang melatarbelakangi, karena jika tidak ditemukan latar belakangnya, data yang sepertinya masalah menjadi bukan masalah lagi. Masalah yang dikemukakan juga harus disertai dengan fakta dari sumber yang dapat dipercaya.

Dari penelian kuantitatif, penyajian masalah berangkat dari variabel dependen (y). misalnya mengenai rendahnya minat belajar IPS di kelas. Dalam paparan rendahnya minat belajar IPS di kelas, perlu diberikan data hasil pengamatan di kelas beserta indikator-indikator yang menandakan kurangnya minat siswa untuk belajar IPS. Selanjutnya dicari variabel-variabel yang menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran IPS. Selanjutnya variabel-variabel yang telah ditemukan dianalisis lagi dan dipilih variabel mana yang paling mempengaruhi secara langsung terhadap minat siswa. Selanjutnya, variabel-variabel yang terpilih di deskripsikan menjadi identifikasi masalah.  Oleh karena itu, identifikasi masalah adalah deskripsi seluruh masalah pada setiap variabel independen yang diduga mempengaruhi variabel dependen. Identifikasi masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan.

Karena peneliti tidak ingin seluruh masalah yang telah diidentifikasikan diteliti, maka peneliti akan membatasi beberapa masalah atau beberapa variabel independen saja. Setelah variabel yang diteliti ditetapkan, maka selanjutnya dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang memandu penelliti untuk menentukan teori yang digunakan, perumusan hipotesis, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan membuat kesimpulan serta saran.

  1. b.   Landasan Teori dan Hipotesis

Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti mencari dan memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah, memberi definisi operasional, merumuskan hipotesis dan mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

  1. c.    Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif

Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan kebenarannya berdasarkan data. Untuk itu sebelum dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan sampelnya beserta instrumen penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang diteliti. Sebelum digunakan, instrumen juga perlu teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

  1. d.     Hasil Pengujian Hipotesis

Ini merupakan langkah akhir dari tahap metode kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dan narasi singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel, setiap indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap variabel, setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat diketahui.

Penyajian berikutnya adalah penyajian data terhadap hasil pengujian hipotesis. Semua hipotesis yang telah dirumuskan dan diuji perlu disajikan.

  1. 2.      Metode kualitatif

Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah hipotesis terbukti atau tidka terbukti. Dalam penelitian campuran model sequential explanatory, penelitian masih berlanjut dengan metode kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas, memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.

a.Penentuan Sumber Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif pada tahap awal, selanjutnya peneliti kualitatif, menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk melengkapi  data kuantitatif yang telah diperoleh  pada penelitian tahap I. sesuai dengan metodenya, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui purposive (narasumber yang paling tahu tentang apa informasi yang dibutuhkan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).

  1. b.    Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif

Setelah sumber data ditetapkan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode kualitatif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data. Dari hasil analisis kualitatif diharapkan diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.

  1. c.  Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif

Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganlisis kembali kedua kelompok data tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kulitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2 kelompok data tersebut.

  1. d.    Kesimpulan Hasil Penelitian

Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran-saran. Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Berdasarkan kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan. Saran yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian. Jumlah butir saran tidak harus sama dengan jumlah butir kesimpulan.

  1. Contoh Judul Penelitian Kombinasi Desain sequential Explanatory

Berikut diberikan beberapa contoh judul penelitian kombinasi desain/ model squential explanatory, untuk pengembangan ilmu, pengembangan tindakan melalui action research atau penenlitian tindakan.

  1. 1.      Penelitian untuk ppengembangan Ilmu

Penelitian pengembangan ilmu dapat berupa penenlitian deskriptif, komparatif dan asosiatif.

  1. a.      Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan suatu fenomena, peristiwa, gejala, baik menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif. Berikut ini diberikan tiga contoh judul penelitian deskriptif.

1)      Profil pegawai negeri sipil di unit kerja tertentu

Penelitia pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang profil Pegawai Negeri Sipil yang terkait ddengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia, jam masuk kerja, jam pulang kerja, jam efektif kerja, performa kerja (kinerja), dan produktivitas kerja. penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif untuk membuktikan (memperkuat, memperlemah atau menggugurkan), memperdalam dan memperluas data kuantitatif profil pegawai, khususnya pada aspek makna kerja, kinerja dan produktivitas kerja dengan data kualitatif.

2)      Profil rakyat miskin di kota

Penelitian tahap pertamadilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang orang miskin di kota, yang terkait dengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia penghasilan rata-rata per bulan, jumlah keluarga, biaya hidup perbulan. Penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluas dan memperdalam data tentang profil kemiskinan, yaitu makna hidup bagi orang miskin, usaha mempertahankan hidup.

3)      Profil guru profesional

Penelitian tahap pertama dilakukan utuk memperoleh data kuantitatif tentang tinggi badan, nilai pencapaian kompetensi guru berdasarkan kompetensi kepribadian, pedagogi, professional dan sosial. Penelitian tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluas dan memperdalam data tentang profil guru.

  1. b.      Penelitian Komparatif

Penelitan komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan suatu fenomena, peristiea, gejala, pada satu populasi/sampel yang satu dengan sampel yang lain, atau waktu tertentu dengan waktu yang lain dengan menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif. Berikut in i diberikan tiga contoh judul penelitian komparatif.

1)        Perbandingan profil pegawai negeri sipil di Pusat dan Daerah

Penelitian tahap pertamadilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang perbandingan profil Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang baerkait dengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia, jam masuk dan pulang kerja, jam kerja efektif, performa kerja, dan produktivitas kerja. Penelitian tahap ke dua denganmenggunakan metode kualitatif untuk membuktikan (memperkuat atau menggugurkan), memperdalam danmemperluas data kuantitatif dengan kualitatif tentang perbandingan profil pegawai pusat dan daerah, khususnya pada apek kinerja, produktivitas kerja, penghayatan makna kerja, proses dalam melaksanakan pekerjaan dan lain sebagainya.

2)        Perbandingan profil rakyat miskin di kota dan desa

Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang perbandingan orang miskin di kota dan desa terkait dengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia, penghasilan rata-rata perbulan, jumlah keluarga, biaya hidup perbulan. Penelitian tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluasa dan memperdalam data perbandingan profil ornag miskin di kota dan desa, yaitu makna hidup bagi orang miskin, usaha untuk mempertahankan hidup dan sebagainya.

3)        Perbandingan profil guru SD dan SMP

Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif perbandingan antara guru SD dan SMP dalam hal tinggi badan, berat badan, usia, derajat kesehatan, nilai pencapaian kompetensi guru berdasarkan kompetensi kepribadian, pedagogi, profesional dan social. Penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluas dan memperdalam data tentang perbandingan profil guru SD dan SMP, yaitu perbandingan dalam penghayatan terhadap nilai-nilai kinerja guru, interaksi guru dengan murid di kelas, cara mendorong siswa belajar, gerak tubuh dalam mengajar tanggapan gueu terhadap pertnyaan murid, cara mengkoreksi soal-soal ujian, objektivitas dalam memberikan penilaian dan lain sebagainya.

  1. c.       Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat membuktikan, dan menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dapat berbentuk hubungan simetris, kausal, dan reciprocal. Berikut diberikan contoh judul penelitiannya.

1)      Hubungan motivasi dan prestasi

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk memperolah data kuantitatif hubungan (korelasi) antara motovasi dan prestasi kerja pegawai di perusahaan X. Selanjutnya penelitian tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperoleh data kualitatif guna membuktikan kembali (memperkuat, memperlemeh, atau menolak), memperdalam dan memperluas data kuantitatif yang telah diperoleh melalui penelitian kuantitatif. Karakteristik motivasi dan prestasi kerja pegawai dapat diperdalam dan diperluas dengan data kualitatif. Korelasi antara motivasi dapat dikethaui apakah korelasi tersebut berbentuk simtris, kausal dan reciprocal.

2)      Pengaruh iklan dan profil pembelian terhadap nilai penjualan dan dampak selanjutnya terhadap kesejahteraan pegawai

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk memperoleh data kuantitatif pengaruh iklan dan profil pembeli terhadap nilai penjualan dan dampak selanjutnya terhadap kesejahteraan pegawai. Analisis menggunakan analisis jalur (path alaysis), sehingga dapat dibuktikan struktur hubungan variabel tersebut, pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel iklan dan profil pembeli terhadapat kesejahteraan pegawai, dan besranya pengaruh tiap variabel dalam penelitian. Seanjutnya penelitian thap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif guna membuktikan kembali, memperdalam dan memperluas data kuantitatif yang telah diperoleh melalui penelitian kuantitatif. Karakteristik iklan, profil pembeli, nilai penjualan dan kesejahteraan pegawai dapat diperdalam dan diperluas dengan data kualitatif. Model hubungan antara variabel, pengaruh langsung dan tidak langsung, sertavariabel-variabel lain yang mempengaruhi kesejahteraan pegawai dapat diperdalam dan diperluas dengandata kualitatif.

 

  1. 2.      Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang berfungsi untuk menemukan tindakan efektif, yaitu yang tindakan bila dilaksanakan akan dapat memeperbaiki kinerja. Untk dapat memperaiki tindakan secara efektif maka, diperlukan penelitian kombinasi, yang dalam hal ini adalah penelitian kombinasi desain sequential explnatory. Penenlitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif dengantujuan untuk mendiagnosis, sehingga dapat ditemukan “penyakit” yang ada pada unit kerja tertentu dan selanjutnya berdasarkan penyakit tersebut ditemukan hipotesis tindakan. Selanjutnya penelitian pada tahap kedua adalah menguji apakah hipotesis tindakan tersebut efektif dalam menignkatkan kinerja atau tidak. Berikut ini diberikan contoh judul penelitiannya.

 

  1. a.      Peningkatan kinerja pegawai di PT Petan

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif (mengedarkan kuesioner tertutup kepada para pegawai, mengapa kinerja pegawai rendah dan tindakan apakah yang efektif utuk meningkatkan kerja pegawai PT Petan. Misalnya hasil penelitian pada tahap pertama, memperoleh saran agar sistem kerja diperbarui. Berdasarkan hal tersebut peneliti merancang sistem kerja baru yang dipandang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Jadi pada penelitian tahp pertama menghasilkan rancangan sistem kerja baru.

Selanjutnya penelitian pada tahap kedua adalah menguji rancangan kerja baru tersebut dengan metode kualitatif untuk mengetahui apakah terjadi perubahan positif dalam proses pelaksanaan kerja, interaksi antar pegawai, motivasi dan semangat kerja pegawai setelah dengan metode baru tersebut digunakan. Bila pengujian pada siklus pertama tersebut belum berhasil meningkatkan kinerja, maka diperluka refleksi, untuk untuk mengetahui mengapa sistem kerja baru tidak afektif. Untuk itu maka sistem tersebut perlu direvisi, setelah direvisi dicoba lagi dan diukur efektivitasnya. Bila pada siklus kedua sudah efektif, maka diperlukan pengujian satu siklus lagi untuk mengetahui konsistensi efektifitas sistem kerja baru tersebut.

  1. b.      Peningkatan kualitas pembelajran matematika siswa kelas II SMK Merapi

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran matematika pada SMK Merapi kelas II. Berdasarkan hasil penelitian pertama memperoleh saran dari banyak responden, supaya pembelajaran matematika menggunakan metode kontekstual (CTL: Contextual Teaching Learning). Berdasrakan saran responden tersebut, selanjutnya penelitian merancang model pembelajaran matematika dengan metode CTL. Selanjutnya rancangan metode CTL tersebut diuji dengan metode kualitatif untuk mengetahui proses pembelajrannya, perhatian murid terhadap pelajran, meningkatnya pengetahuan dan lain-lain.

METODE KOMBINASI MODEL/DESAIN SEQUENTIAL EXPLORATORY (URUTAN PENEMUAN)

  1. Pengertian

Metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua metode kuantitatif. Metode berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus tertentu atau sampel terbatas, dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi yang lebih luas. Jadi metode ini berguna untuk menemukan hipotesis dan sekaligus membuktikan validitas eksternal hipotesis tersebut.

  1. Langkah-langkah Penelitian dalam desain sequential exploratory

Langkah-langkah utama penelitian kombinasi desain/model sequential explatory (urutan penemuan) ditunjukan pada gambar berikut

Metode kuantitatif : menguji hipotesis

Pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif, yang langkah-langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama. Langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan saran.

  1. 1.      Metode kualitatif

Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain seqential explatory adalah melakukan penelitian dengan metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.

  1. a.      Masalah dan judul penelitian

Setiap penelitian berangkat dari masalah tetentu. Masalah dalam penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj dalam kuantitatif. Masalah dalam penelitian belum jelas, masih remang-remang bahkan masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat semntara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan di suatu objek itu ada apa.

Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.

Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian antara judul dalam proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.

  1. Hasil Penelitian Kualitatif (Temuan Hipotesis)

Pola hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1)             Produktifitas perusahaan di PT Sinar Pelangi tidak memenuhi target karena baru mencapai 70 persen.

2)             Tidak tercapainya target produktivitas tersebut disebabkan oleh dua hal utama, yaitu mesin-mesin yang tua, dan motivasi kerja pegawai yang semakin menurun. Menurunnya motivasi pegawai disebabkan oleh kepemimpinan atasan langsung yang kurang motivasi kerja, dan insetif yang semakin menurun. Insentif dan kepemimpinan semakin menurun disebabkan karena produktivitas lembaga menurun, sehingga keuntungan perusahaan menurun. Karena keuntungan perusahaan menurun, maka besarnya insentif yang diberikan kepada karyawan dan pim pinana atasan lanhsung karyawan menurun.

Temuan pola hubungan variabel seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas tersebut hanya berlaku di PT. Sinar Pelangi, sehingga temuan tersebut masih bersifat hipotesis bagi perusahaan yang lain. Oleh karena itu apakah temuan tersebut juga berlaku untuk perusahaan lain, maka diperlukan penelitian untuk membuktikan hipotesis tersebut pada populasi yang lebih luas. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diperlukan metode penelitian kuantitatif. Jadi metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dipakai pada tahap kedua yang digunakan untuk membuktikan hipotesis hasil temuan penelitian tahap pertama.

Langkah-langkah penelitian kuantitatif yaitu, penentuan populasi dan sampel, pengumpulan data, analisis data dan membuat laporan yang ada kesimpulan dan sarannya.

1)      Penentuan populasi dan sampel untuk menguji hipotesis

Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data.selainitu populasi dan sampel juga untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan. Misalnya hipotesis mengenai perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan di Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan jumlah pegawai masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan adalah 150 orang pegawai. Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil dari populasi dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan jumlah anggota populasi 150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota populasi sampel 105. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random sampling. Dengan demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 – 35. Perusahaan B dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.

2)   Pengumpulan Data dan Analisis Data Kuantitatif

Untuk mengumpulkan data dalam rangka pembuktian hipotesis di perlukan instrumen. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti.

Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen tersebut perlu diuji validitas dan relibilitasnya lebih dulu. Setelah instrumen terbukti valid dan reliabel, maka instrumen tersebut selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen  kepada 110 anggota sampel.

Setelah 110 anggota sampel megisi instrumen terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi data untuk setiap variabel.

3)   Analisis Data Kuantitatif

Analisis data ditujukan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditemukan dari penelitian kualitatif sebelumnya. Data yang telah terkumpul selanjutnya dihitung korelasi dan koefisien determinisnya (pengaruh). Hasil penghitungan tersebut dianalisis apakah hipotesis yang telah ditemukan itu dapat diterima atau ditolak.

4)      Kesimpulan dan saran.

a)         Kesimpulan

Setelah data di analisis dan membuktikan hipotesis, maka seorang peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian yang telah ia temukan.

b)        Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, peneliti memberikan saran kepada objek yang telah diteliti atau bagi peneliti lainnya untuk lebih baik lagi.

  1. C.    Contoh Judul-Judul Penelitian Kombinasi Desain Sequential Exploratory

Penelitian kombinasi desain sequintal exploratory dapat digunakan untuk pengembangan ilmu, pengembangan tindakan yang efektif melalui penelitian tindakan (Action Research) dan pengembangan produk melalui Research and Development (R&D). Berikut ini diberikan contoh-contoh judul penelitian kombinasi desain sequintial exploratory.

  1. 1.      Penelitian untuk Pengembangan Ilmu

Penelitian untuk pengembangan ilmu dapat berupa penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

  1. a.      Penelitian Deskriptif

1)      Profil Pegawai Negeri Sipil di Unit Kerja Tertentu

Penelitian tahap perrtama dilakukan pada kasus tertentu dengan metode kualitatif untuk menemukan profil pegawai negeri sipil. Penelitian dilakukan secara mendalam dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian kualitatif misalnya menemukan profil pegawai negeri sebagai berikut. Kebiasaan masuk kantr sering terlambat, disiplin kerja pegawai rendah, produktivitas kerja kurang memuaskan, dan jam pulang kantor lebih awal.

Hasil penelitian dengan metode kualitatif pada sampel kecil ini selanjutnyua ingin dibuktikan pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif apakah terbukti di tempat lain pada populasi yang lebih luas atau tidak.

2)      Profil Rakyat Miskin Desa

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperoleh data kualitatif tentang profil rakyat miskin di desa tertentu. Penelitian dilakukan secara mendalam dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi partisipan, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian kualitatif misalnya menemukan pekerjaan, penghasilan, pola hidup, hubungan dengan masyarakat, cara mendidik anak-anaknya, cara mengatur keuangan, partisipasi politik.

Penelitian pada tahap kedua dilakukan pada sampel yang lebih luas untuk membuktikan apakah profil orang miskin tersebut berlaku pada sampel yang luas atau tidak.

  1. b.   Penelitian Komporatif

Penelitian komparatif dalam metode kombinasi ini diartikan sebagai penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat ditemukan perbandingan gejala antara dua sampel kecil atau lebih dan pada tahap berikutnya menguji perbandingan gejala tersebut pada populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan dua contoh judul penelitian komparatif.

1)      Perbandingan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Pusat dan Daerah

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif melalui pengamatan dan wawancara mendalam kepada beberapa sampel kecil pusat dan daerah. Melalui wawancara misalnya diperoleh informasi bahwa, penampilan fisik pegawai pusat lebih baik daripada pegawai daerah, namun dari segi komitmen kerja, kedisiplinan kerja, produktivitas kerja pegawai daerah lebih baik daripada pegawai pusat. Hasil penelitian dengan metode kualitatif tersebut selanjutnya dibuktikan pada sampel lebih luas pada pegawai pusat dan daerah.

2)      Perbandingan Profil Rakyat Miskin di Kota dan Desa

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif pada sampel kecil orang miskin kota dan desa. Dari hasil penelitian kualitatif diperoleh data di mana berat badan, penghasilan, semangat kerja dan biaya hidup orang miskin kota lebih tinggi daripada orang miskin di desa. Selanjutnya hasil penelitian tersebut ingin dibuktikan pada sampel yang lebih luas. Untuk itu maka digunakan metode kuantitatif.

  1. c.       Penelitian Asosiatif

Dalam hal ini, penelitian asosiatif diartikan sebagai penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif sehingga dapat ditemukan pola hubungan antara dua variabel atau lebih, dan pada tahap berikutnya dibuktikan hubungan variabel  tersebut dengan populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan contoh dua judul penelitian.

1)      Pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap Kinerja Guru

Diadakan penelitian dengan metode kualitatif terhadap kinerja beberapa guru yang sudah mendapat tunjangan profesi guru. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat disimpulkan bahwa kinerja guru masih sama dengan pada waktu sebelum memperoleh tunjangan profesi. Berdasarkan penelitian kualitatif tersebut dapat diajukan hipotesis bahwa, kinerja guru setelah mendapat tunjangan profesi tidak berebeda dengan kinerja sebelum mendapat tunjangan. Hipotesis tersebut dibuktikan dengan menggunakan metode kuantitatif pada sampel yang lebih luas.

2)      Pengaruh Anak terhadap Penghasilan

Dilakukan pengamatan terhadap beberapa pengemis yang membawa anak kecil. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang mendalam diperoleh informasi bahwa, anak yang dibawa bukan anaknya, dan dengan membawa anak kecil penghasilan dari menegemis lebih banyak. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis bahwa pengemis  yang membawa anak penghasilannya lebih banyak daripada yang tidak membawa anak. Hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan melalui penelitian kuantitatif pada populasi yang lebih luas.

  1. 2.      Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan tindakan baru yang teruji secara efektif dapat memperbaiki situasi kerja. Penelitian tindakan (action research) yang baik menggunakan metode kombinasi, bisa kombinasi dengan desain sequential explanatory maupun exploratory. Pada penelitian tindakan dengan desain sequential exploratory, pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif untuk menemukan atau mendiagnosis masalah secara diteliti, sehingga dapat ditemukan masalah atau penyakit yang ada dalam situasi kerja tersebut. Berdasarkan masalah atau penyakit yang ditemukan tersebut, selanjutnya dikaji dengan berbagai teori pengalaman sehingga ditemukan tindakan baru yang apabila diterapkan akan dapat memperbaiki situasi kerja. Untuk menguji efektivitas tindakan tersebut digunakan metode eksperimen (metode kuantitatif). Untuk mengetahui efektivitas tindakan, dapat diketahui dengan membandingkan situasi sebelum ada tindakan baru dan situasi setelah ada tindakan baru.

Berikut ini diberikan contoh judul penelitian tindakan yang diteliti dengan metode kombinasi desain sequential exploratory.

1)        Peningkatan Kinerja Perusahaan

Ada gejala nilai penjualan produk perusahaan menurun. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian kualitatif untuk menemukan sebab-sebab nilai penjualan menurun. Penelitian dilakukan ke beberapa toko. Dari toko diperoleh informasi bahwa para konsumen beralih ke merk lain karena toko sering kehabisan stok. Toko kehabisan stok karena pengiriman lewat pihak ketiga sering terlambat. Jadi hasil penelitian kualitatif menemukan “penyakit” bahwa nilai penjualan turun karena pengiriman barang terlambat. Pengiriman barang terlambat karena pengiriman lewat pihak ketiga. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan mengambil tindakan baru dalam mengirimkan barang tidak lagi diusahakan oleh pihak ketiga, tetapi pengiriman dilakukan oleh perusahaan sendiri. Tindakan yang akan diuji adalah “tindakan mengirimkan barang dilakukan oleh diri sendiri”. Pengujian tindakan dengan metode eksperimen, yang merupakan metode kuantitatif melalui beberapa siklus. Efektivitas tindakan diukur dengan membandingkan nilai penjualan barang sebelum ada tindakan baru dan setelah ada tindakan baru.

 

 

2)      Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil ujian nasional nilai matematika kelas 6 SD Baruna menurun. Untuk mencari sebab-sebab mengapa nilai matematika menurun digunakan metode kualitatif. Berdasarkan wawancara kepada siswa yang ikut ujian nasional diperoleh informasi bahwa, menurunnya nilai metematika Karena guru dalam mengajar selalu menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan analisis dengan berbagai teori dan wawancara mendalam kepada beberapa guru dan pengwas diperoleh alternatif tindakan baru, yaitu supaya dalam mengajar matematika menggunakan media pembelajaran yang realistik. Dengan demikian tindakan yang akan diuji adalah “tindakan mengajar yang menggunakan merdia pembelajaran yang realistik”. Pengujian dengan metode eksperimen (kuantitatif). Efektivitas tindakan diukur dengan membandingkan nilai siswa yang diajar dengan metode ceramah dengan nilai siswa yang diajar dengan menggunakan media yang realistik.

  1. 3.      Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D).

Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menguji produk tertentu. Penelitian dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama dengan metode kualitatif sehingga dapat diperoleh rancangan produk penelitian tahap ke dua dengan metode kuantitaif (eksperimen). Metode eksperimen digunakan untuk menguji efektivitas produk tersebut. Berikut diberikan dua contoh judul penelitian pengmbangan yang menggunakan metode kombinasi desain sequential exploratory.

1)      Daun Salam untuk Pengobatan Sakit Gula

Beberapa teman saya yang kadar gula darahnya agak tinggi (180 mg setelah dua jam makan) mengonsumsi air daun salam yang direbus. Dengan mengonsumsi air tersebut kadar gula darahnya menjadi normal. Berdasarkan informasi tersebut peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif melalui wawancara dan pengamatan terhadap orang yang sakit gula mengonsumsi air daun salam. Pengamatan dilakukan terhadap berat  daun salam yang direbus, usia daun, lama merebus, volume air untuk merebus dan volume air rebus yang diminum. Hasil penelitian kualitatif tersebut selanjutnya diujikan pada sampel yang lebih luas dengan metode eksperimen. Efektivitas diukur dengan cara membandingkan kadar gula darah orang sebelum minum air daun salam dan sesudah minum air daun salam. Pengujian dilakukan berulang-berulang pada sampel yang semakin luas. Kalau banyak orang yang minum air daun salam dan kadar gulanya normal, maka daun salam tersebut efektif dapat menurunkan gula darah. Produk yang diuji adalah efektivitas daun salam untuk penyembuhan orang sakit gula.

2)      Pengembangan Buku Ajar Fisika Kelas II SMP Berbasis Kontekstual

Murid-murid kelas II SMP sulit menerima pelajaran fisika, karena buku pelajaran fisika yang digunakan berisi contoh-contoh asing yang tidak familiar dengan kehidupan sehari-hari. Nilai rata-rata kelas 4,57. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif untuk meyusun buku pelajaran fisika yang berisi dengan contoh-contoh yang familiar dengan kehidupan sehari-hari murid. Setelah buku tersusun maka selanjutnya diuji efektivitasnya dengan cara menggunakan buku tersebut sebagai referensi untuk pembelajaran fisika kelas II. Buku ajar tersebu dinyatakan efektif kalau hasil belajar fisika murid kelas II SMP setelah menggunakan buku tersebut lebih baik dari nilai sebelum menggunakan buku.

  1. D.    Proposal Penelitian

Seperti telah dikemukakan bahwa, proposal penelitian merupakan rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah rasional dan sistematis yang akan dilakukan dalam penelitian. Proposal penelitian model/desain kombinasi sequential exploratory, berisi rencana dua kegiatan penelitian yang berkesinambungan, di mana kegiatan pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Garis besar sistematika proposal penelitian dengan metode kombinasi desain sequential exploratory ditunjukkan pada tabel 21.5 berikut.

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Fokus Penelitian
  3. Rumusan Masalah
  4. Tujuan Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

  1. Teori A
  2. Teori B
  3. Teori C

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

  1. Langkah-langkah Penelitian (Kombinasi kualitatif dan kuantitatif)
  2. Metode Kualitatif
    1. Tempat Penelitian
    2. Sampel Sumber data
    3. Teknik Pengumpulan Data
    4. Analisis Data Kualitatif
    5. Pengujian Kredibilitas Data
    6. Temuan Hipotesis
    7. Metode Kuantitatif
      1. Populasi dan Sampel
      2. Teknik Pengumpulan Data
      3. Instrumen Penelitian
      4. Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 21.5. Sistematika Proposal Penelitian Metode Kombinasi Desain Sequintial Exploratory

Penelitian kombinasi desain sequential exploratory adalah penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kualitatif diharapkan dapat ditemukan hipotesis, dan dengan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis yang ditemukan dengan metode kualitatif. Karena penelitian pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, maka proposal penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Proposal penelitian hanya berisi garis-garis besar yang akan dilakukan dalam penelitian.

  1. E.     Laporan Penelitian

Judul laporan penelitian kombinasi desain sequential exploratory bisa berbeda dengan judul proposal penelitian. Hal ini disebabkan oleh karena pada tahap pertama dalam penelitian menggunakan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, proposal masih bersifat sementara dan judul penelitian dapat disusun berdasarkan temuan. Jadi judul penelitian dibuat setelah selesai penelitian kualitatif.

Garis besar sistematika laporan penelitian dengan metode kombinasi desain sequential explanatory ditunjukkan pada tabel 21.6 berikut. Berdasarkan gambar 21.6 tersebut, terlihat bahwa laporan penelitian terdiri atas lima bab, yaitu Bab Pendahuluan, Kajian Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran.

Penjelasan setiap bab isi proposal dan laporan penelitian dapat dilihat pada bab proposal dan laporan penelitian di Bagian III Metode Kualitatif dan bagian II Metode Kuantitatif. Laporan berisi hasil penelitian kualitatif yang bersifat temuan dan hasil penelitian kualitatif yang bersifat menguji temuan atau hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Fokus Penelitian
  3. Rumusan Masalah
  4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

 

BAB II KAJIAN TEORI

  1. Teori A
  2. Teori B
  3. Teori C

 

BAB III METODE PENELITIAN

  1. Metode Kuantitatif
  2. Tempat penelitian
  3. Sampel Sumber Data
  4. Teknik Pengumpulan Data
  5. Analisis Data Kualitatif
  6. Pengujian Kredibilitas Data
  7. Temuan Hipotesis
  8. Metode Kualitatif
  9. Populasi dan Sampel
  10. Teknik Pengumpulan Data
  11. Instrumen Penelitian
  12. Teknik Analisis Data

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil Penelitian
  2. Deskripsi Hasil Penelitian
  3. Temua Hipotesis
  4. Hasil Pengujian Hipotesis
  5. Pembahasan Hasil Penelitian

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan
  2. Saran

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 21.6. Sistematika Laporan Penelitian Metode Kombinasi Desain Sequintial Exploratory

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..astrianiFuji………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

 

6. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian kombinasi dengan model concurrent triangulation dikemukakan berikut, merupakan hasil penelitiandengan metode kombinasi, yang menggunakan teknik pengumpulan data dan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang dikemukakan meliputi: profil pekerjaan industri pemesinan modern yang dikerjakan dengan mesin – mesin perkakas berbasis computer (CNC), sistem evaluasi kerja, perbandingan kemampuan kerja karyawan lulusan SMA dan SMK, perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK, serta perbedaan faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMA dan SMK.

  1. Profil pekerjaan industry pemesinan yang dikerjakan dengan mesin frais berbasis komputer (CNC) adalah sebagai berikut:

1)      Pemotongan lurus dalam satu bidang, sebanyak 30%.

2)      Pemotongan kombinasi melingkar dan lurus dalam satu bidang, sebanyak 20%.

3)      Pemotongan berulang dalam satu bidang 15%.

4)      Pemotongan translasi berulang, sebanyak 12%.

5)      Pemotongan bidang miring, sebanyak 10%.

6)      Pemotongan permukaan parabola, sebanyak 6%.

7)      Pemotongan sculptured surface (konis), sebanyak 7%.

 

  1. Sistem evaluasi kinerja karyawan berdasarkan kualitas produk kerja yang dihasilkan dan kecepatan kerja. Kualitas produk kerja memiliki 4 tingkatan, yaitu produk ready for used, cacat tetapi ready for used, rework dan reject. Kecepatan kerja ada 3 tingkatan, yaitu lebih cepat dari standar, tepat dan lambat. Nilai tertinggi adalah kualitas produk ready for used dan dikerjakan dengan waktu yang lebih cepat dari standar.
  2. Berdasarkan data hasil ujian setelah mengikuti diklat, terdapat perbedaan kemampuan kerja antara kelompok karyawan lulusan SMA dan SMK. Lulusan SMA lebinh unggul dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Geometrid dan NC Programming dan lulusan SMK lebih unggul dalam mata pelajaran Menggambar Teknik, Ilmu Bahan dan Proses pemesinan. Nilai rata – rata secara keseluruhan kelompok SMA = 64,32 dan SMK = 64,88.
  3. Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dan yang reject, tidak terdapat perbedaan yang berarti antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Namun bila dilihat dari produk yang perlu di rework, kemampuan kerja karyawan lulusan SMK lebih baik dari SMA. Jumlah produk yang perlu di rework lulusan SMA = 40,7% dan lulusan SMA = 27,08%. Sebelum dua tahun bekerja pengawasan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor lebih banyak kepada lulusan SMa daripada SMK.
  4. Terdapat perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Sebelum 4 tahun sama – sama bekerja kemampuan lulusan SMK lebih baik daripada lulusan SMA, tetapi setelah sama – sama 4 tahun bekerja, kemampuan kedua kelompok karyawan sudah sama, dan perbedaan latarbelakang pendidikan tidak berpengaruh lagi terhadap kemampuan kerja. Yang lebih berpengaruh adalah karakteristik dari individunya masing – masing, dan peranan supervisor, pimpinan dan lingkungan kerja.
  5. Terdapat perbedaan urutan faktor/variable yang mempengaruhi kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Urutan variable yang mempengeruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMA adalah: Hasil training dari IPTN, Intensif bagi yang berprestasi, Mesin CNC, Kejelasan tugas, Kesadaran bekerja, Pengawasan, Uang karyawan, Gaji bulanan, Ruang kerja, Hasil belajar, dari SMA. Sedangkan urutan variable yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMK adalah: Hasil belajar dari SMK dan hasil Training dari IPTM, Bakat seseorang, Intensif bagi yang berprestasi, Pegawasan, Kesadaran bekerja, Mesis CNC, Teladan Pimpinan, Kejelasan tugas. Gaji bulanan, Hubungan sesame karyawan, Uang lembur Ruang kerja.

7. Saran

Berdasarkan penelitian tersebut dapat diberikan saran untuk penyiapan tenaga kerja industri pemesinan modern sebagai berikut.

1)      Tenaga kerja industri pemesinan modern dapat disiapkan melalui jalur SMA dan SMK. Bila lewat Jalur SMA, maka lulusan SMA sebelum bekerja diberi pelatihan CNC selama 2 tahun, dan bila lewat jalur SMK, maka lulusan SMK sebelum bekerja diberi pelatihan CNC sebelum bekerja selama 6 bulan.

2)      Lembaga pendidikan kejuruan seperti SMK perlu dukembangkan karena mampu menghasilkan lulusan yang lebih siap pakai dan memiliki komitmen serta etos kerja yang tinggi.

3)      Pembelajaran praktik pada jurusan Mesin di SMK perlu dikembangkan dengan menggunakan mesin – mesin CNC sehingga lulusannya memiliki kompetensi untuk menghasilkan produk yang memiliki 7 tingkatan seperti pada kesimpulan no 1.

4)      Lulusan SMA yang akan bekerja pada industri pemesinan modern lebih diarahkan pada pembuatan program, sedangkan lulusan lebih diarahkan pada pengerjaan lapangan.

D.   Contoh Judul-Judul Penelitian Kombinasi Desain Concurrent Triangulation hal (525-531)

            Penelitian kombinasi model Concurrent Triangulation (campuran seimbang) adalah merupakan metode penelitian campuran yang seimbang antara metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis. Jadi rumusan masalah yang sejenis dijawab dengan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama. Campuran metode lebih difokuskan pada penggunaan teknik pengumpulan data dan analisis data.

Metode penelitian campuran dengan model Concurrent Triangulation juga dapat digunakan untuk penelitian pengembangan ilmu, penelitian tindakan (action research) dan pengembangan produk melalui Research and Development. Berikut contoh-contoh judul penelitian kombinasi desain/model Concurrent Triangulation.

  1. 1.    Penelitian untuk Pengembangan Ilmu

Penelitian pengembangan ilmu nerupa penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif dan komparatif asosiatif

  1. Penelitian Deskriptif

Judul : Profil SMK yang Berprestasi

Untuk mengetahui profil SMK yang berprestasi tersebut, pengumpulan data dengan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Penggunaan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi SMK tersebut telah mencapai setiap standar nasional pendidikan, dengan dikembangkan melalui instrumen penelitian, setelah instrument itu teruji validitas dan realibitasnya, selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Pengumpulan data itu diberikan kepada kepala SMK untuk diisi, dan selanjutnya instrument itu dianalisi secara kuantitatif. Bersamaan dengan pengumpulan data dengan instrument tersebut dilakukan penelitian melalui metod kualitatif yaitu melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Dengan menggunakan metode kombinasi data yang didapatkan pun lebih luas, lengkap dan pasti.

  1. Penelitian Komparatif

            Judul : Perbandingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Negeri dan Swasta

Untuk membandingkan kualitas pelayanan antara dua rumah sakit secara lengkap dan akurat digunakan model kombinasi concurrent triangulation. Penelitian metode kuantitatif dan kualitatif ini secara seimbang, dilakukan dalam waktu yang sama untuk mengetahui perbandingan pelayanan rumah sakti negeri dan swasta. Metode kuantitatif ini dilakukan dengan cara mengedarkan instrumen kedua kelompok rumah sakit respondennya adalah sample pasien rawat inap maupn rawat jalan. Bersamaan dengan pengumpulan data melalui kuesioner, peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan wawancara ke sample responden yang telah mengisi kuesioner, dan observasi terhadap sarana dan prasarana rumah sakit dan yang terakhir studi dokumentasi.

Data yang diperoleh dari dua penelitian menggunakan metode berbeda selanjutnya dibanding-bandingkan sehingga dapat diperoleh data yang lebih luas, lengkap dan mendalam mengenai perbandingan kualitas pelayanan rumah sakit negeri dan swasta

  1. Penelitian Asosiatif

Judul : Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Penelitian kombinasi model concurrent triangulation, penelitian dengan metode kuantitatif peniliti perlu mengembangkan instrumen kualitas kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawai. Setelah uji validitas dan realibitasnya, maka selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Instrument diberikan secara random. Data tersebut dianalisis secara kuantitatif sehingga dapat diketahui seberapa pengaruh kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap kinerja pegawai.

Bersamaan dengan mengedarkan intrumen, peneliti melakukan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi yang terkait dengan kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawai, serta pengaruh secara kualitatif antar dua variabel.

Hasil penelitian kombinasi itu akan menghasilkan data secara kuantitatif dan kualitatif tentang kepemimpinan, budara organanisasi dan kinerja pegawai, serta data kuantitatif dan kualitatif mengenai pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

 

  1. 2.    Penelitian Tindakan (Action Research)

Metode penelitian tindakan dalam hali ini hanya digunakan untuk menguji efektifitas proses dan hasil dari suatu tindakan tertentu. Efektifitas proses diteliti dengan metode kualitatif dan efektifitas hasil diuji dengan eksperimen

Judul : Peningkatan Kualitas Hasil Lasan Posisi Vertical up Siswa SMK II dengan Metode Ayunan Segitiga bolak-balik.

Penelitian tindakan ini dapat dilakukan dengan metode kombinasi model concurrent triangulation. Untuk mengetahui apakah metode ayunan segitiga bolak-balik dapat meningkatkan kualitas hasil lasan atau tidak, maka diperlukan dengan metode eksperimen. Bersamaan dengan eksperimen, peneliti melakukan penelitian metode kualitatif dengan cara mengamati dan wawancara kepada siswa yang sedang melakukan pengelasan. Melalui wawancara ini akan dapat diketahui bagaimana siswa merasakan proses pengelasan dengan metode segitiga bolak-balik ini apakah lebih baik atau bahkan lebih sulit.

  1. 3.    Penelitian dan Pengembangan (Research and Development R&D)

Metode penelitian dan pengembangan dalam hal ini digunakan untuk menguji efektifitas proses dan hasil dari suatu produk tertentu. Efektifitas proses diteliti dengan metode kualitatif dan efektifitas hasil diuji dengan eksperimen.

Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Praktik Pemesinan dengan Simulasi

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode eksperimen, dimana media di uji cobakan pada pembelajaran tersebut. Efektifitas media diukur berdasarkan perubahan kompetensi lulusan sebelum dan setelah diajar dengan media pembelajaran tersebut. Bersamaan dengan eksperimen peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan cara mewawancarai terhadap responden, terlihat dari semangat dalam melaksanakan pembelajaran dengan media ini , dan apakah setelah menggunakan media pembelajaran ini proses pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar menjadi lebih baik.

 E.  Proposal Penelitian

Proposal penelitian merupakan rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah rasional yang dilakukan dalam penelitian. Proposal penelitian model/desain kombinasi concurrent triangulation berisi dua kegiatan penelitian yang dilakukan bersama-sama, independen dan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang sama atau sejenis. Rumusan masalah dapat berangkat dari rumusan kualitatif atau kuantitatif. Bila rumusan masalah penelitian  berisifat rumusan masalah kuantitatif, maka sistematikanya menggunakan pola fikir penelitian kuantitatif yang bersifat deduktif. Dan bila rumusan masalah nya kualitatif adalah rumusan masalah yang sudah jelas, terukur, dan dapat diamati. Rumusan masalah itu selanjutnya akan dicarikan jawabannya dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan dalam proposal penelitian model/desain kombinasi concurrent triangulation dengan proposal yang lainnya di dalam teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data dilakukan dengan penelitian secara kualitatif dan kuantitatif.

 METODE KOMBINASI MODEL CONCURRENT EMBEDDED(CAMPURAN TIDAK BERIMBANG)

A.    Pengertian

 

Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded (campuran tidak berimbang) adalah metode penelitian yang mengandung gabungan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut dengan cara tidak seimbang. Dalam satu kegiatan penelitian mungkin 70% menggunakan metode kualitatif dan 30% metode kuantitatif ataupun sebaliknya.

Metode penelitian ini lebih menarik, karena peneliti dapat mengumpulkan dua macam data (kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya) secara simultan, dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lengkap dan lebih akurat. Sebagai contoh penelitian kuantitatif mengukur berat badan seseorang, dan sekaligus diamati perilaku masing-masing orang berdasarkan berat badannya dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam metode ini bisa melakukan eksperimen atau survey sekaligus mengamati perilaku orang-orang yang sedang terlibat dalam eksperimen.

 

  1. B.     Langkah-Langkah Penelitian

 

Seperti dikemukakan terdapat dua model dalam penelitian concurrent embedded, yaitu metode kuantitatif yang menjadi metode primer dan atau metode kualitatif yang metode primer. Langkah-langkah penelitian metode kuantitatif sebagai metode primer seperti di bawah ini.

Penelitian berangkat dari masalah atau potensi. Potensi yang ingin diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan masalah. Setelah masalah dan yang melatarbelakangi dikemukakan dengan fakta, selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan penelitian. Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif, komparatif, asosiatif, dan komparatif asosiatif.

Setelah masalah dirumuskan maka, selanjutnya peneliti memilih teori yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian. Setelah instrument disusun diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah instrument terbukti valid dan reliable, maka selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab rumusan masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrument dan pengumpulan data kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan sample penelitian yang diambil secara random dan pengumpulan dan kualitatif dikumpulkan dengan sample purposive dan snowball. Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic dan data kualitatif dianalisis secara kualitatif.

Data kuantitatif yang telah terkumpul dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul dengan teknik pengumpulan data kualitatif, selanjutnya dianalisis untuk digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang memperkuat, memperluas dan mengugurkan data kuantitatif. Data kuantitatif yang bersifat deskriptif atau hasil pengujian hipotesis berikut data kualitatif sebagai pelengkapnya, selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan dilengkapi dengan data kualitatif. Data tersebut selanjutnya diberikan pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Langkah terakhir dari proses penelitian ini adalah membuat laporan penelitian, yang di bagian akhirnya ada kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa jawaban terhadap rumusan masalah berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian selanjutnya diberikan saran. Bila kesimpulan memberikan informasi yang baik, maka tidak perlu diberikan saran, sehingga jumlah saran tidak harus sama dengan jumlah kesimpulan.

Langkah-langkah metode kualitatif sebagai metode primer sebagai berikut. Seperti telah banyak dikemukakan bahwa, metode penelitian kualitatif digunakan bisa berangkat dari potensi, keingintahuan di obyek ada apa, dan bisa dari masalah yang bersifat sementara. Masalah tersebut akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah peneliti melakukan penjelajahan umum (grand tour observation) ke obyek yang diteliti, maka peneliti baru dapat menemukan fokus penelitian. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, selanjutnya peneliti dapat membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan penelitian sebagai panduan untuk mengumpulkan data di lapangan.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasab teori sebagai bahan untuk perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori perspektif yang sesuai dengan konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai “human instrument”, sehingga peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada obyek yang diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis data kualitatif.

Teori yang digunakan oleh peneliti kualitatif, juga bersifat sementara dan akan berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan peneliti di lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh fakta-fakta yang diperoleh dilapangan (bukan teori) untuk membangun hipotesis atau teori baru.

Berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan, selanjutnya peneliti kualitatif mengumpulkan data di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi yaitu dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi. Dan gabungan ketiganya. Penentuan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball (sumber data dipilih orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang akan ditanyakan, dan jumlahnya semakin lama semakin banyak). Analisis data kualitatif lebih banyak dilakukan selama pengumpulan data, melalui proses data, reduction, data display dan verification (Miles & Huberman).

Berdasarkan dengan pengumpulan data dengan metode kualitatif (metode primer), peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan metode kuantitatif (metode sekunder), untuk memperluas dan meningkatkan akurasi data kualitatif yang telah ditemukan.

Setelah pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif selesai, maka selanjutnya peneliti melakukan analisis berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif tersebut untuk digabungkan, sehingga dapat diketahui data kuantitatif mana yang yang dapat memperluas dan meningkatkan akurasi data kualitatif.

Setelah data kualitatif dan kuantitatif dianalisis sehingga diperoleh data yang utuh, maka selanjutnya peneliti menyajikan seluruh data yang diperoleh dari penelitian kombinasi tersebut. Deskripsi penyajian data didasarkan pada fokus dan rumusan masalah penelitian. Setelah data disajikan maka selanjutnya diberikan pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap.

Langkah terakhir setiap penelitian adalah membuat laporan. Laporan perlu disusun secara rasional sistematis, sehingga pembaca dapat memahami seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Pada bab terakhir laporan berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban secara singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan kesimpulan tersebut selanjutnya di berikan saran.

D. Contoh judul penelitian Kombinasi Desain Concurrent Embedded

Penelitian kombinasi model Concurrred Embedded (campuran tidak seimbang) adalah metode penelitian campuran yang tidak seimbang  antara metode kualitatif dan kuantitatif. Maka akan ada metode yang utama/primer dan ada metode sekunder/pelengkap. Dari kedua metode tersebut (metode kualitatif, kuantitatif)  bisa menjadi salah satu metode primer. Metode penelitian primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data tambahan/pelengkap.

Metode penelitian kombinasi model Concurrent Embedded dapat digunakan untuk penelitian pengembangan ilmu, pengembangan tindakan yang efektif adalah melalui penelitian tindakan (Action Research) dan pengembangan produk melalui Research and Development (R&G).

Contoh-Contoh judul penelitian kombinasi desain/model Concurrent Embedded:

  1. 1.      Penelitian untuk pengembangan Ilmu

Berupa penelitian Deskriptif, Komparatif, Asosiatif dan Komparatif Asosiatif.

  1. a.      Penelitian Desktiptif

Judul : Profil petani sukses

Penelitian menggunakan metode Concurrent Embedded, metode primer yang digunakan adalah kualitatif. jadi pada awal pengumpulan data menggunakan metode kualitatif. Subjek yang diteliti adalah beberapa petani yang sukses. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui kegiatan sehari-sehari , uasaha yang dilakukan, semangat kerja, cara merencanakan kegiatan, mengelola dan memimpin pekerja, cara memasarkan hasil pertanian dan cara mengelola uangnya. Metode kuantitatif sebagai metode sekunder, digunakan untuk jumlah usaha, pengaturan waktu, dan keuntungan usahadalam pertanian.

  1. Penelitian komparatif

Judul : Kinerja Guru Sebelum dan Sesudah Memperoleh Tujangan Profesi

Penelitian menggunakan metode penelitian kombinasi model Concurrent Embedded, metode primer yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hipotesis yang diajukan adalah “setelah mendapat tunjangan profesi kinerja guru lebih baik” untuk membuktikanya penelitian dilakukan pada populasi guru yang telah menerima tunjangan profesi, dari populasi yang banyak di ambil sampel secara random. Pengumpulan data menggunakan instrument kinerja guru, yang dikembangkan berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru. Setelah instrumen teruji Validitas dan Reabilitasnya, selanjutnya instrumen diberikan kepada sampel guru yang terpilih, bersamaan dengan pengumpulan data dengan instrument tersebut, (untuk memperoleh data kualitatif), peneliti melakukan wawancara, dan observasi tentang kinerja guru sebelum dan sesudah mendapat tunjangan profesi (data kualitatif untuk melengkapi data kuantitatif), setelah instrument di isi oleh guru sampel maka selanjutnya dianalisis secara statistik,. Melaluai anasilis statistik dapat dihitung nilai kuantitatif kinerja guru sebelum dan sesudah mendapatkan tunjangan profesi, dan selanjutnya menguji signifikansi perbedaanya (uji hipotesis). Pengumpulan data kualitatif dengan wawancara dilakukan pada guru bersangkutan, kepala sekolah, pengawas dan guru yang belum mendapat tunjangan profesi.

Data dari hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif selanutnya di analisis dengan menggabungkan dan membandingkan, sehingga dapat diperoleh data yang lebih luas, lengkap, dan mendalam.

c.       Penelitian Asosiatif

Judul : Pengaruh Pengunjung toko dan kulaitas pelayanan terhadap jumlah pembeli

Penelitian menggunakan metode penelitian kombinasi model Concurrent Embedded, metode primer yang digunakan adalah metode kuantitatif, dan metode sekunder yang digunakan adalah metode kualitatif, penelitian dilakukan pada populasi toko di kota tertentu, lalu mengambil sampel toko. Pengumpulan data kuantitatif  dilakukan untuk mengetahui jumlah pengunjung toko rata-rata tiap bulan (dengan pengamatan), kualitas pelayanan pramuniaga (dengan kuisioner) dan jumlah pembeli (data dokumentasi di kasir). Penelitian kualitatif digunakan untuk melengkapi data perilaku pengunjung toko, perilaku dan proses pelayanan yang dilakukan pramuniaga, dan jenis-jenis barang yang di beli, secara kualitatif juga dapat dianalisis adakah hubungan kualitatif antara perilaku dan bahasa tubuh pengunjung, perilaku dan bahasa tubuh pramuniaga terhadap jenis-jenis barang yang dibeli.

2.      Penelitian Tindakan (Action research)

Metode penelitian tindakan dapat dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi model Concurrent Embedded, baik menggunakan metode kualitatif sebagai metode primer atau metode kualitatif sebagai metode sekunder.

Judul : Peningkatan Suasana Kerja dengan Metode kepemimpinan tanpa marah

Penelitian menggunakan metode kombinasi model Concurrent Embedded, metode kualitatif sebagai metode primer. Tahap awal penelitian menggunakan metode eksperimen (kuantitatif). Pimpinan unit kerja tertentu diminta tidak marah selama memimpin. Setelah 6 bulan menggunakan gaya kepemimpinan tidak marah, selanjutnya lihat perubahan suasana kerja organisasi, secara kuantitatif lebih baik atau tidak. Metode kualitatif sebagai metode sekunder digunakan untuk mengetahui bagaimana gaya dan proses kepemimpinan tidak marah itu, dan bagaimana komitmen pegawai dalam bentuk perasaan dan tindakan nyata.

  1. 3.      Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D)

Metode penelitian dan pengembangan digunakan untuk menguji efektivitas produk dengan menggunakan metode kuantitatif ssebagai metode primer dan meneliti kepuasan pengguna dengan metode kualitatif sebagai metode primer.

Judul : Pengembangan Sistem Presensi Pegawai dengan Wajah Berbasis Komputer

Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan dan selanjutnya akan diuji efektivitasnya adalah berupa sistem presensi dengan wajah berbasis komputer. Presensi dengan sistem ini diharapkan, kehadiran pegawai meningkat, keterlambatan hadir dan jam pulang awal menurun. Dengan demikian kinerja pegawai akan meningkat. Metode primer yang digunakan untuk menguji sistem tersebut adalah metode kuantitatif diukur darijumlah kehadiran, keterlambatan hadir dan pulang awal setiap pegawai selama 3 bulan. Sedaqngkan kinerja pegawai (keberadaan selama jam kerja, keseriusan kerja dan kerjasama) diteliti dengan metode kualitatif.

E. Proposal penelitian

Sistematika proposal penelitian kombinasi model Concurrent Embedded, yaitu sistem matika metode kuantitatif sebagai metode primer dan metode kualitatif sebagai metode sekunder; dan sistemmatika kualitatif sebagai metode primer dan metode kuantitatif sebagai metode sekunder.

  1. 1.      Proposal Metode Kualitatif Sebagai Metode Primer

Sistematika metode kombinasi model Concurrent Embedded, dengan metode kuantitatif sebagai metode primer dan metode kualitatif sebagai metode sekunder. Dalam penelitian ini karena menggunakan metode kuantitatif sebagai mtode primer, maka penyusunan proposal lebih dominan menggunakan pola pikir metode kuantitatif.

 

BAB I      PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Identifikasi Masalah
  3. Batasan Masalah
  4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II     LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

  1. Deskripsi Teori
  2. Kerangka Berfikir
  3. Hipotesis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

  1. Metode Penelitian desain Concurrent Embedded
  2. Langkah-langkah penelitian (kombinasi kuantitatif dan

kualitatif, desain Concurrent Embedded)

  1. Populasi dan Sampel, dan Informan Penelitian
  2. Teknik Pengumpulan Data (kuantitatif :bisa dengan tes,

kuesioner; kualitatif bisa dengan : observasi,wawancara,

dokumentasi dan trianggulasi)

  1. Instrumen Penelitian (Kuantitatif: tes, kuesioner dan

kualitatif :peneliti sebagai instrumen kunci)

  1. Analisis Data hasil Penelitian Kuantitatif dan Kualitaitf

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pola pikir metode kuantitatif adalah, masalah yang akan diteliti ditunjukan dengan data yang jelas, teori yang digunakan untuk memperjelas masalah, untuk merumuskan hipotesis dan penyusunan instrumen sudah jelas, populasi, teknik pengumpulan dan analisis data yang sudah jelas. Penggunaan metode kualitatif sebagai metode sekunder lebih ditekankan pada teknik pengumpulan data yang bersifat trianggulasi, sehingga dapat ditemukan data kualitatif yang kredibel dan dapat melengkapi data kuantitatif sebagai data primer.

 

  1. 2.      Metode Kualitatif sebagai Metode Primer 

 

BAB I      PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
    1. Fokus Penelitian
    2. Rumusan Maslah
    3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II     LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

  1. Teori A
  2. Teori B
  3. Teori C

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

  1. Metode Concurrent Embedded
    1. Langkah-langkah penelitian (Concurrent Embedded

dengan metode kualitatif sebagai metode primer)

  1. Tempat Penelitian
  2. Informasi dan Sampel
  3. Teknik Pengumpulan Data (kualitatif : observasi,

wawancara, dokumentasi,; kuantitatif : tes,

  1. Analisis Data Kualitaitf
  2. Pengujian Kredebilitas data
  3. Temuan Hipotesis
  4. Pengujian Hipotesis

DAFTAR PUSTAKA

 

Sistematika proposal metode kombinasi model Concurrent Embedded, dengan metode penelitian kualitatif sebagai metode primer dan metode kuantitatif sebagai metode sekunder. Karena dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif ssbagai metode primer, maka penyusunan proposal lebih dominan menggunakan pola pikir metode kualitatif. Pola pikir penelitian kualitatif adalah bahwa masalah, potensi, teori, teknik pengumpulan dan analisis data yang direncanakan masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti dilapangan. Dengan demikian proposal yang disusun masih bersifat sementara, yang berisi garis-garis besar apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian kualitatif belum berangkat dari maslah yang pasti, namun dalam proposal tetap dikemukakan masalah atau potensi sebagai titik awal untuk melakukan penelitian. Teori yang digunakan juga teori perspektif, yang berfungsi untuk memandu penelitian mengumpulkan data, menentukan fokus, dan analisis data. Sampel sumber data ditentukan secara purposive dan bersifat snowball sampling, bukan random sampling.

1 thoughts on “Metode Kombinasi

Tinggalkan komentar